Tutorial Mobile Programming
Sunday, February 26, 2017
Yah beginilah menjadi seorang pemula (eits... itu kamu ya bukan saya :D ... ketawa evil)... sebelum kita melangkah ke langkah yang lebih dalam lagi... kita buat dulu deh latihan sederhana. hehehe, yups kalkulator...
Kenapa kalkulator, ya pastinya kalian kalo belajar pasti buat kalkulator dulu kan di sekolah ataupun di kampus, wkwkwkw... (sialan lu ndri!!)... tapi disitu kita bisa belajar bagaimana melakukan implementasi sederhana penggunaan variable yang cukup bikin kita pusing.. ehehehe...
Oke lanjut ke topik utama
Mari kita buat sebuah project
Oke kita pilih EmptyActivity di pilihan "Add an Actiivity to Mobile", dan masukan nama sesuai keinginan kamu, tapi disini saya biarkan dengan nama awalnya yaitu MainActivity. dalam hal ini, hierarchy dari tampilan kamu seharusnya seperti gambar yang saya tunjukin di bawah ini.
Woke dokey... Selanjutnya kita butuh melakukan perubahan terakhir pada file activity_main.xml untuk menyalakan data binding. tutup ta root yang tergenerated atau dalam kasus kita ini dalah sebuah ReltiveLayout dengan sebuah tag layout, untuk membuat sebuah tag root baru.
Tag layout akan memberitahukan build system bahwa ia adalah sebuah file yang di gunakan untuk data binding. build system lalu akan melakukan generate sebuah kels binding secra otomatis untuk layout file ini. karena activity_main.xml ini menjadi sebuah target file, maka build system akan mengenerate sebuah class bernama ActivityMainBinding, dimana itu akan memberitahukan bahwa aplikasi kamu sama seperti class java lainnya. nama class dari didapat dari sebuah nama file layout dengan hurup besar pada awal kata di setiap tulisannya setelah garis bawah, dan menghapus semuah garis bawah dan menambahkan kata "Binding"
Oke, pindah ke MainActivity.java. buat sebuah private ActivityMainBinding instance dalam class-mu, dan dalam motode onCreate, delete setContentView lalu ganti dengan DataBindingUtil.setContentView() seperti pada contoh di bawa ini.
Ada 4 hal utama dalam aplikasi kalkultor kita.
Perintah dari layout kalkulator ini lumayan panjang loh. dikarenakan kita harus secara explisit menjelaskan semua hal mulai dari posisi, fungsi dan lainnya yang disimpan di activy_main
Kalkulator kita mempunyai dua isian, kita sebut disini valueOne dan valueTwo. isin ini mnejaga agar angkat tetap menyala. kedua isian ini bertipe double, jadi dia bisa tetap memberikan angka desiml ataupun bukan. kita atur valueOne menjadi special Double NaN (not an number) dengan beberapa penjelasan seperti berikut
Dalam aplikasi kita hanya bisa melakukan beberapa operasi saja seperti pertambahan, pengurangn, perkalian dan pembagian. jadi kita harus melakukan define 4 statik char yang merepresentasikan operasi ini, dan sebuah varible CURRENT_ACTION yang bertugas menahan operasi selanjutnya.
Akhirnyaaaa, kita bisa menggunakan DecimalFormat class untuk memberikan tipe output dari kalkulator kita.
kapanpun user menekan angka atau tanda titik, kita sehrunya ingin agar menambahkan sebuh angka pada editText. bagaimana caranya? coba kita buat koding seperti dibawah ini dengan default numbernya adalah 0.
Menghandle tombol klik untuk sebuah operasi sedikit berbeda. kita akan menjalankan komputasi yang tertunda dulu. jadi kita memberikan define ke sebuah metode ke coputateClaculation, bersma dengan computeCalculation, jiga vlueOne bernilah angka, maka kita membaca valueTwo dari sebuah editText dan menjalankan semua urutan operasi. di sisi lain jika valueOne dalah Nan, ValueOne akan diisi angka yang and di editText.
Untuk setiap opersi, kita panggil computeCalculation() terlebih, lalu mengatur CURRENT_ACTION ke operator yang dipilih, sama halnya dengan operator '=', kita panggil computCalculation(), lalu bersihkan konten yang berada di valueOne dan CURRENT_ACTION.
Akhirnyaaaaaaaa..... jika kamu sudah menulis semua yang ada di tutorial ini dengan benar dan walaaaaaahhh... kamu sudah berhasil menciptakan aplikasi kalkulator sederhana untuk android... gimana ... susah kan .. iy susah emang .. ahahahaha
Kenapa kalkulator, ya pastinya kalian kalo belajar pasti buat kalkulator dulu kan di sekolah ataupun di kampus, wkwkwkw... (sialan lu ndri!!)... tapi disitu kita bisa belajar bagaimana melakukan implementasi sederhana penggunaan variable yang cukup bikin kita pusing.. ehehehe...
Oke lanjut ke topik utama
Mari kita buat sebuah project
Buat Sebuah Project
Hal pertama yang harus dilakukan ya jelas dong, buat sebuah project baru dengan melakukan klik "start a new Android Studio Project", atau 'file-> New-> New Project'Oke kita pilih EmptyActivity di pilihan "Add an Actiivity to Mobile", dan masukan nama sesuai keinginan kamu, tapi disini saya biarkan dengan nama awalnya yaitu MainActivity. dalam hal ini, hierarchy dari tampilan kamu seharusnya seperti gambar yang saya tunjukin di bawah ini.
Nyalakan data binding dalam project-mu
Dalam contoh kali ini, kita akan melakukan pengaturan di project menggunakan data binding. menggunakan data binding di aplikasi ini membuat kita lebih mudah melakukan refer ke widgets seperti Button(tombol), EditText dan TextView secara langsung, daripada mencarinya menggunakan metode findView. untuk menjalankan data binding, kamu harus menambahkan sebuah perintah seperti dibawah ini dalam file build.grandle.Woke dokey... Selanjutnya kita butuh melakukan perubahan terakhir pada file activity_main.xml untuk menyalakan data binding. tutup ta root yang tergenerated atau dalam kasus kita ini dalah sebuah ReltiveLayout dengan sebuah tag layout, untuk membuat sebuah tag root baru.
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<layout>
<RelativeLayout>
...
</RelativeLayout>
</layout>
Tag layout akan memberitahukan build system bahwa ia adalah sebuah file yang di gunakan untuk data binding. build system lalu akan melakukan generate sebuah kels binding secra otomatis untuk layout file ini. karena activity_main.xml ini menjadi sebuah target file, maka build system akan mengenerate sebuah class bernama ActivityMainBinding, dimana itu akan memberitahukan bahwa aplikasi kamu sama seperti class java lainnya. nama class dari didapat dari sebuah nama file layout dengan hurup besar pada awal kata di setiap tulisannya setelah garis bawah, dan menghapus semuah garis bawah dan menambahkan kata "Binding"
Oke, pindah ke MainActivity.java. buat sebuah private ActivityMainBinding instance dalam class-mu, dan dalam motode onCreate, delete setContentView lalu ganti dengan DataBindingUtil.setContentView() seperti pada contoh di bawa ini.
public class MainActivity extends AppCompatActivity {
private ActivityMainBinding binding;
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
binding = DataBindingUtil.setContentView(this, R.layout.activity_main);
}
}
Mengerti apa itu layout widgets
Ada 4 hal utama dalam aplikasi kalkultor kita.
- RelativeLayout - item ini memberikan perintah item lain diletakan atau di tampilkan dalam screen. ReltiveLayout digunakan untuk melakukan pengaturan posisi dari child element yang berhubungan dengan lainnya atau untuk dirinya sendiri.
- TextView - item ini digunakan untuk menampilkan sebuah text. yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan hasil komputasi.
- EditText - jenis ini adalah sebuah jenis dimana user bisa melakukan edit atau melakukan input. walaupun begitu kita kan bakal membuat sebuah kalkulator ya jadi kita akan buat seperti tombol saja. alias non-editable.
- Button - nah ini digunakan untuk melakukan eksekusi atau sebuah perintah.
Membuat sebuah layout kalkulator
Perintah dari layout kalkulator ini lumayan panjang loh. dikarenakan kita harus secara explisit menjelaskan semua hal mulai dari posisi, fungsi dan lainnya yang disimpan di activy_main
<layout>
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:id="@+id/activity_main"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context="com.sample.foo.samplecalculator.MainActivity">
<TextView
android:id="@+id/infoTextView"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_marginBottom="30dp"
android:textSize="30sp" />
<EditText
android:id="@+id/editText"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/infoTextView"
android:enabled="false"
android:gravity="bottom"
android:lines="2"
android:maxLines="2"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonSeven"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/editText"
android:text="7"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonEight"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/editText"
android:layout_toRightOf="@id/buttonSeven"
android:text="8"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonNine"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/editText"
android:layout_toRightOf="@id/buttonEight"
android:text="9"
android:textSize="20sp" />
...
...
<Button
android:id="@+id/buttonDot"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_below="@id/buttonOne"
android:text="."
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonZero"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignRight="@id/buttonEight"
android:layout_below="@id/buttonTwo"
android:text="0"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonEqual"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignRight="@id/buttonNine"
android:layout_below="@id/buttonThree"
android:text="="
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonDivide"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignTop="@id/buttonNine"
android:layout_toRightOf="@id/buttonNine"
android:text="/"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonMultiply"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignTop="@id/buttonSix"
android:layout_toRightOf="@id/buttonSix"
android:text="*"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonSubtract"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignTop="@id/buttonThree"
android:layout_toRightOf="@id/buttonThree"
android:text="-"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonAdd"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignTop="@id/buttonEqual"
android:layout_toRightOf="@id/buttonEqual"
android:text="+"
android:textSize="20sp" />
<Button
android:id="@+id/buttonClear"
style="@style/Widget.AppCompat.Button.Borderless"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignRight="@id/buttonAdd"
android:layout_below="@id/buttonAdd"
android:layout_marginTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:text="C"
android:textSize="20sp" />
</RelativeLayout>
</layout>
Bagian dalam kalkulator
Kalkulator kita mempunyai dua isian, kita sebut disini valueOne dan valueTwo. isin ini mnejaga agar angkat tetap menyala. kedua isian ini bertipe double, jadi dia bisa tetap memberikan angka desiml ataupun bukan. kita atur valueOne menjadi special Double NaN (not an number) dengan beberapa penjelasan seperti berikut
private double valueOne = Double.NaN;
private double valueTwo;
Dalam aplikasi kita hanya bisa melakukan beberapa operasi saja seperti pertambahan, pengurangn, perkalian dan pembagian. jadi kita harus melakukan define 4 statik char yang merepresentasikan operasi ini, dan sebuah varible CURRENT_ACTION yang bertugas menahan operasi selanjutnya.
private static final char TAMBAH = '+';
private static final char KURANG = '-';
private static final char KALI = '*';
private static final char BAGI = '/';
private char CURRENT_ACTION;
Akhirnyaaaa, kita bisa menggunakan DecimalFormat class untuk memberikan tipe output dari kalkulator kita.
decimalFormat = new DeccimalFormat (#.#########");
Menghandle Tomblok klik (angka)
kapanpun user menekan angka atau tanda titik, kita sehrunya ingin agar menambahkan sebuh angka pada editText. bagaimana caranya? coba kita buat koding seperti dibawah ini dengan default numbernya adalah 0.
binding.buttonZero.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
binding.editText.setText(binding.editText.getText() + "0");
}
});
Menghandle tombol klik ( operasi )
Menghandle tombol klik untuk sebuah operasi sedikit berbeda. kita akan menjalankan komputasi yang tertunda dulu. jadi kita memberikan define ke sebuah metode ke coputateClaculation, bersma dengan computeCalculation, jiga vlueOne bernilah angka, maka kita membaca valueTwo dari sebuah editText dan menjalankan semua urutan operasi. di sisi lain jika valueOne dalah Nan, ValueOne akan diisi angka yang and di editText.
private void computeCalculation() {
if(!Double.isNaN(valueOne)) {
valueTwo = Double.parseDouble(binding.editText.getText().toString());
binding.editText.setText(null);
if(CURRENT_ACTION == ADDITION)
valueOne = this.valueOne + valueTwo;
else if(CURRENT_ACTION == SUBTRACTION)
valueOne = this.valueOne - valueTwo;
else if(CURRENT_ACTION == MULTIPLICATION)
valueOne = this.valueOne * valueTwo;
else if(CURRENT_ACTION == DIVISION)
valueOne = this.valueOne / valueTwo;
}
else {
try {
valueOne = Double.parseDouble(binding.editText.getText().toString());
}
catch (Exception e){}
}
}
Untuk setiap opersi, kita panggil computeCalculation() terlebih, lalu mengatur CURRENT_ACTION ke operator yang dipilih, sama halnya dengan operator '=', kita panggil computCalculation(), lalu bersihkan konten yang berada di valueOne dan CURRENT_ACTION.
binding.buttonAdd.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
computeCalculation();
CURRENT_ACTION = ADDITION;
binding.infoTextView.setText(decimalFormat.format(valueOne) + "+");
binding.editText.setText(null);
}
});
binding.buttonSubtract.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
computeCalculation();
CURRENT_ACTION = SUBTRACTION;
binding.infoTextView.setText(decimalFormat.format(valueOne) + "-");
binding.editText.setText(null);
}
});
binding.buttonMultiply.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
computeCalculation();
CURRENT_ACTION = MULTIPLICATION;
binding.infoTextView.setText(decimalFormat.format(valueOne) + "*");
binding.editText.setText(null);
}
});
binding.buttonDivide.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
computeCalculation();
CURRENT_ACTION = DIVISION;
binding.infoTextView.setText(decimalFormat.format(valueOne) + "/");
binding.editText.setText(null);
}
});
binding.buttonEqual.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View view) {
computeCalculation();
binding.infoTextView.setText(binding.infoTextView.getText().toString() +
decimalFormat.format(valueTwo) + " = " + decimalFormat.format(valueOne));
valueOne = Double.NaN;
CURRENT_ACTION = '0';
}
});
Akhirnyaaaaaaaa..... jika kamu sudah menulis semua yang ada di tutorial ini dengan benar dan walaaaaaahhh... kamu sudah berhasil menciptakan aplikasi kalkulator sederhana untuk android... gimana ... susah kan .. iy susah emang .. ahahahaha
Wednesday, February 22, 2017
Sistem alur kerja untuk membangun sebuah aplikasi android sama halnya seperti membuat aplkasi menggunakan platform lainnya, jadi untuk membuat aplikasi android dengan desain yang menarik, kamu butuh alat bantu yang khusus. Dibawah ini ada beberapa daftar yang memberikan sebuah pandangan dari proces untuk membuat sebuh aplikasi android termasuk link dari beberapa alat bantu android studio yang kamu harus gunakan pada setiap tahapan pembuatan.
1. Set up Your Workspace ( Atur area kerja kamu )
Ini adalah tahapan yang dimana kamu dianggap sudah melakukan Install Android Studio dan Create a Project
silahkan cek petunjuk untuk membuat aplikasi pertama anda, mengenai cara dasar yang di ajarkan oleh android studio.
2. write your app ( tulis aplikasimu )
Nah sekarang kamu baru bisa bekerja. android studio memasukan sebuah variasi dari alat bantu dan intelligence untuk menolong kamu kerja lebih cepat, menulis kode lebih berkualitas, mendesain sebuah UI, dan membuat sebuah resources untuk beberapa tipe device yang berbeda.
3. Build and Run ( buat dan jalankan )
Saat kamu sudah berada di tahap ini, kamu membuat projectmu dimasukan kedalam sebuah debuggable PK package dimana kamu bisa melakukan install dan menjalankannya kedalam emulator atau sebuah Android-powered device.
Kamu juga bisa mulai melakukan beberapa pengaturan buatanmu sendiri, contohnya kamu bisa membuat beberapa variant yang di buat untuk beberapa tipe dari apk berdasarkan project yang sama dan melakukan shrink terhadap kode dan resource kamu untuk membuat file APK-mu menjadi lebih kecil.
4. Debug, Profile and Test
Tahapan iterative ini berada pada saat kamu menulis aplikasi kamu dimana kamu lebih fokus melakukan penghapusan kesalahan dan mengoptimalkan performace dari aplikasi. tentu saja, membuat sebuah test akan membantu kamu untuk menyelesaikan beberapa kesalahan fatal.
Untuk melihat dan melakukan analisis terhadap berbagai macam performance metric seperti penggunaan memory, trafik jaringan, impak kepada CPU dan lainya bisa menggunakan Android Monitor
5. publish
adalah saat dimana kamu merelease aplikasi buatan kamu ke user, keren kan ... :D
coba di tonton videonya biar jelas yang di maksud dengan tools yang kamu wajib gunain ... hehehehe
Tuesday, February 21, 2017
Mulai Mengembangkan iOS Apps (Swift) adalah titik awal yang sempurna untuk belajar membuat aplikasi yang berjalan di iPhone dan iPad. Lihat set pelajaran tambahan sebagai pengenalan dipandu untuk membangun aplikasi-termasuk pertama Anda alat, konsep utama, dan praktik terbaik yang akan memudahkan jalan Anda.
Setiap pelajaran berisi tutorial dan informasi konseptual yang Anda butuhkan untuk menyelesaikannya. Pelajaran membangun satu sama lain, berjalan Anda melalui proses langkah-demi-langkah untuk menciptakan sederhana, dunia nyata iOS app.
Ketika Anda membuat jalan Anda melalui pelajaran dan membangun aplikasi, Anda akan belajar tentang konsep-konsep dalam pengembangan aplikasi iOS, memperoleh pemahaman yang lebih dalam bahasa pemrograman Swift, dan membiasakan diri dengan banyak fitur berharga dari Xcode, lingkungan pengembangan terintegrasi Apple ( IDE).Prasyarat
Dalam pelajaran ini, diasumsikan bahwa Anda sudah familiar dengan bahasa pemrograman Swift. Anda tidak perlu menjadi master Swift untuk menyelesaikan pelajaran, tetapi Anda akan mendapatkan lebih banyak dari pelajaran jika Anda nyaman dapat membaca dan memahami kode Swift.
Jika Anda belum nyaman dengan Swift, menyelesaikan Belajarlah untuk latihan Kode di app Swift Taman bermain. Atau, Anda dapat bekerja melalui A Swift Tour dari The Swift Bahasa Pemrograman (Swift 3.0.1). Kedua memberikan dasar yang kuat dalam bahasa pemrograman Swift.Tentang Pelajaran
Dalam pelajaran ini, Anda akan membangun sederhana makan-pelacakan aplikasi yang disebut FoodTracker. Aplikasi ini menampilkan daftar makanan, termasuk nama makanan, rating, dan foto.
Seorang pengguna dapat menambah, menghapus, atau mengedit makan. Untuk menambahkan makanan baru atau mengedit yang sudah ada, pengguna menavigasi ke layar yang berbeda di mana mereka dapat menentukan nama, rating, dan foto untuk makan tertentu.
Pelajaran
masing-masing disertai dengan file proyek Xcode yang menunjukkan contoh
bagaimana kode Anda dan antarmuka harus melihat pada akhir pelajaran. Setelah Anda pergi melalui pelajaran,
Anda dapat men-download proyek dan memeriksa pekerjaan Anda terhadap hal itu.
Jika Anda perlu mengacu pada konsep yang telah Anda pelajari seluruh pelajaran, menggunakan glossary untuk menyegarkan ingatan Anda. istilah glossary terkait seluruh pelajaran.Dapatkan Tools
Untuk mengembangkan aplikasi iOS dengan menggunakan teknologi terbaru yang dijelaskan dalam pelajaran ini, Anda membutuhkan komputer Mac (MacOS 10.11.5 atau lambat) menjalankan versi terbaru dari Xcode. Xcode mencakup semua fitur yang Anda butuhkan untuk merancang, mengembangkan, dan debug aplikasi. Xcode juga berisi iOS SDK, yang membentang Xcode untuk memasukkan alat-alat, kompiler, dan kerangka kerja yang Anda butuhkan secara khusus untuk pengembangan iOS.
Download versi terbaru dari Xcode pada Mac Anda gratis dari App Store.
Untuk men-download versi terbaru dari Xcode
Buka aplikasi App Store pada Mac Anda (secara default itu di Dock).
Di kolom pencarian di pojok kanan atas, ketik Xcode dan tekan tombol Kembali.
Xcode app muncul sebagai hasil pencarian pertama.
Klik Dapatkan dan kemudian klik Install App.
Masukkan ID dan password Apple saat diminta.
Xcode-download ke dalam direktori Anda / Applications.
Penting
Pelajaran ditulis menggunakan Xcode 8.1, iOS SDK 10, dan Swift 3. Cobalah untuk menggunakan versi ini ketika bekerja pada tutorial. Jika Anda menggunakan versi yang berbeda, layar Anda mungkin terlihat berbeda dari yang ditampilkan dalam screenshot. Anda juga mungkin perlu membuat perubahan pada kode Anda untuk mendapatkannya untuk mengkompilasi.
Mari kita mulai!
Anda dapat men-download proyek dan memeriksa pekerjaan Anda terhadap hal itu.
Jika Anda perlu mengacu pada konsep yang telah Anda pelajari seluruh pelajaran, menggunakan glossary untuk menyegarkan ingatan Anda. istilah glossary terkait seluruh pelajaran.Dapatkan Tools
Untuk mengembangkan aplikasi iOS dengan menggunakan teknologi terbaru yang dijelaskan dalam pelajaran ini, Anda membutuhkan komputer Mac (MacOS 10.11.5 atau lambat) menjalankan versi terbaru dari Xcode. Xcode mencakup semua fitur yang Anda butuhkan untuk merancang, mengembangkan, dan debug aplikasi. Xcode juga berisi iOS SDK, yang membentang Xcode untuk memasukkan alat-alat, kompiler, dan kerangka kerja yang Anda butuhkan secara khusus untuk pengembangan iOS.
Download versi terbaru dari Xcode pada Mac Anda gratis dari App Store.
Untuk men-download versi terbaru dari Xcode
Buka aplikasi App Store pada Mac Anda (secara default itu di Dock).
Di kolom pencarian di pojok kanan atas, ketik Xcode dan tekan tombol Kembali.
Xcode app muncul sebagai hasil pencarian pertama.
Klik Dapatkan dan kemudian klik Install App.
Masukkan ID dan password Apple saat diminta.
Xcode-download ke dalam direktori Anda / Applications.
Penting
Pelajaran ditulis menggunakan Xcode 8.1, iOS SDK 10, dan Swift 3. Cobalah untuk menggunakan versi ini ketika bekerja pada tutorial. Jika Anda menggunakan versi yang berbeda, layar Anda mungkin terlihat berbeda dari yang ditampilkan dalam screenshot. Anda juga mungkin perlu membuat perubahan pada kode Anda untuk mendapatkannya untuk mengkompilasi.
Mari kita mulai!
Monday, February 20, 2017
Siapa yang tak kenal dengan Android dan IOS, produk usungan Google dan Apple Inc. ini sekarang menjadi pusat perhatian semua mata di dunia, kemudahan akses berbagai aktifitas mulai dari komunikasi biasa, SMS, telpon, chatting, browsing, nonton bahkan transaksi sekalipun bisa digunakan melalui dua produk ini.
Namun disini saya tidak akan membahasa apa kelebihan dan kekurangan, yah you know lah. :D
Disini saya akan membahas lebih dalam lagi. Cieee... maksudnya sih kita belajar bareng bagaimana cara membuat program yang bisa jalan di "dua alam" tersebut (Warning: Bukan cerita Horor ya :D )
Oooookkeee.... pertama kita akan mempelajari bahasannya Google dulu yaitu Android, wow... Android... ya Android... (-_- Ga usah di ulang-ulang dri!!) oke oke... :(
Android sekarang lagi di gandrungi kaula muda ... cieeee.... hahaha, kenapa karena sekarang pasti kalian langsung liat hape kan ... hahaha ga nyambung ya ...
Operating system yang berjalan pada mobile ini memiliki feature selain ringan, tampilan yang cantik, dan sangat sangat user-friendly ini sudah menjaman ke telepon genggam, tab, dan lainnya yang berbasis mobile.
oleh karena itu, para developer sekarang sedang bekerja keras untuk membuat aplikasi ber-"migrasi" dari yang berbasis Desktop ke mobile. timbul dipikiran kita, bagaimana cara membuat aplikasi di OS berbasis mobile tersebut? Nice Question, kalian ga usah khawatir karena ternyata ternyata google mau berbaik hati memberikan solusinya. yaitu Google Android Studio.
Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu - Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android, berdasarkan IntelliJ IDEA . Selain merupakan editor kode IntelliJ dan alat pengembang yang berdaya guna, Android Studio menawarkan fitur lebih banyak untuk meningkatkan produktivitas Anda saat membuat aplikasi Android, misalnya:
- Sistem pembuatan berbasis Gradle yang fleksibel
- Emulator yang cepat dan kaya fitur
- Lingkungan yang menyatu untuk pengembangan bagi semua perangkat Android
- Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat APK baru
- Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan mengimpor kode contoh
- Alat penguji dan kerangka kerja yang ekstensif
- Alat Lint untuk meningkatkan kinerja, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah-masalah lain
- Dukungan C++ dan NDK
- Dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform, mempermudah pengintegrasian Google Cloud Messaging dan App Engine
Struktur Proyek
Gambar 1. File proyek di tampilan
Android.
- Modul aplikasi Android
- Modul perpustakaan
- Modul Google App Engine
Subscribe to:
Comments (Atom)



Social Media
Search